Bagi kamu yang kelas 2 SMA dan mau praktikum jaringan pada manusia, berikut ini contoh-contoh foto preparat jadi praktikum jaringan pada manusia yang bisa digunakan sebagai pembanding.
Silahkan cermati.
otot polos 400x |
otot lurik 450x |
otot jantung 450x |
tulang sejati 100x |
osteosit (sel tulang keras) 400x |
tulang sejati 40x |
tulang rawan elastis 400x |
tulang rawan hialin 400x |
tulang rawan fibrosa 400x |
epidermis 400x |
jaringan ikat longgar 100x |
jaringan ikat padat tendon 100x |
jaringan ikat padat ligamen 400x |
jaringan lemak 400x |
epithel pipih selapis 400x |
epithel kubus selapis 400x |
epithel silindris selapis 400x |
epithel pipih berlapis 400x |
epithel silindris bersilia 400x |
Ganggang kuno yang ditemukan sebuah tim peneliti bisa menjadi sumber energi masa depan. Pasalnya, ganggang tersebut bisa memproduksi bahan bakar nabati secara mandiri. Hal ini dilaporkan oleh tim peneliti pimpinan Joe Chappell dari University of Kentucky College of Agriculture.
Botryococcus braunii
Chappell dan timnya menemukan spesies ganggang yang dinamakan Botryococcus braunii yang jejak kimianya, yang berupa minyak, berubah menjadi kepingan deposit batu bara dan minyak bumi. Organisme ini hidup di bumi sejak lebih dari 500 tahun lalu dan masih hidup hingga saat ini. "Perusahaan kimia dan petrokimia besar pun telah mempelajarinya," kata Chappell. Apabila para ilmuwan berhasil menangkap cetak biru genetis dari proses biosintesis minyak bernilai tinggi ini, mereka akan dapat mengembangkan gen untuk membuat produksi bahan bakar alternatif.
Saat ini, para ilmuwan berupaya mengisolasi gen yang diperlukan, melakukan karakterisasi sifat-sifat biokimia yang terdapat dalam gen itu, untuk selanjutnya membuat ragi yang bisa menghasilkan minyak bernilai tinggi ini.
Menurut profesor Tim Devarenne, salah satu anggota tim yang berasal dari Texas A&M University, studi ini berhasil mengenali mekanisme molekular pembentukan hidrokarbon yang tidak ditemui pada organisme lain. Studi ini juga membuka wawasan mengenai proses pembentukan hidrokarbon.
Sumber ://nationalgeographic.co.id/lihat/berita/1558/ganggang-kuno-jadi-sumber-energi
Posting kali ini saya membahas tentang praktikum mengamati proses osmosis pada kentang. Jenis praktikum yang ini lebih mudah dan lebih murah dibandingkan disain praktikum sejenis yang menggunakan kertas selofan atau usus babi.
Langsung saja, misalnya prosedur praktikumnya seperti berikut ini
Alat dan Bahan
- Pisau
- Tissue
- Gelas ukur 50 ml
- Stopwatch
- Neraca
- Kentang
- Aquades
- Larutan glukosa 30%
- Larutan glukosa 5%
Cara Kerja
- Bersihkan kentang mentah dari kulitnya.
- Potong kentang dengan ukuran 2 × 1 cm sebanyak 3 potong. Usahakan potongan kentang tersebut memiliki berat yang sama. Saat mengupas kentang dan memotongnya upayakan jangan sampai terkena air atau cairan apa pun.
- Siapkan larutan gula 30 % dan 5 % masing-masing dalam gelas ukur dengan volume sekitar 20 mL.
- Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang telah diberi tanda A (larutan glukosa 30%), gelas ukur B (larutan glukosa 5%), dan gelas ukur C berisi aquades.
- Biarkan potongan kentang tersebut terendam selama 20 menit.
- Setelah 20 menit angkatlah kemudian simpan di atas tissue. Dan periksa keadaan kentang tersebut, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
Hasil Pengamatan
LARUTAN | SEBELUM | SESUDAH | KEADAAN | |
A | GULA 30% | 1 GR | 0,2 GR | LEMBEK |
B | GULA 5% | 1 GR | 0,4 GR | AGAK LEMBEK |
C | AQUADES | 1 GR | 1,2 GR | KERAS |
Pembahasan
Perhatikan berat kentang semula sebelum direndam, semua sama 1 gr. Setelah perendaman pada larutan gula 5% tekstur kentang agak lembek, sedangkan perendaman pada larutan gula 30% kondisinya lebih lembek. Tetapi keduanya menunjukkan pengurangan berat.
Sedangkan perendaman pada aquades, tekstur kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.
Kiri: kentang menjadi lembek setelah direndam dalam larutan glukosa. Kanan : kentang mengeras setelah direndam aquades.
Bagaimana penjelasannya?
Ingat konsep ini: osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermeabel.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 30% dan 5% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Lihat gambar berikut.
Perhatikan apa yang terjadi jika sel hewan dan sel tumbuhan direndam dalam larutan hipertonis atau hipotonis.
Peristiwa ini berakibat pada dua hal:
- Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek
- Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
- Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
Beginilah bentuk sel yang mengalami plasmolisis. Perhatikan rongga yang terbentuk di antara membran sel dengan dinding sel.
Untuk kentang yang direndam dalam aquades, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.
Dalam praktikum golongan darah diperlukan alat dan bahan sebagai berikut:
Alat
- Kartu tes golongan darah (jika tidak ada bisa diganti object glass)
- Kapas
- Alkohol 70 %
- Lancet
- Tusuk gigi
Bahan
- Serum alfa
- Serum beta
- Serum alfa beta (tidak harus ada)
- Serum anti Rhesus
Cara Kerja
- Siapkan kartu uji atau object glass yang telah di beri nomor 1 - 4
- Sterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 70%
- Tusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari yang telah steril, lalu tekanlah ujung jari hingga darah keluar
- Teteskan darah pada kartu uji atau object glass sebanyak 4 kali pada tempat yang berbeda sesuai nomor
- Teteskan serum alfa sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama, lalu aduklah dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi. Amatilah apa yang terjadi.
- Lakukan langkah nomor 5 untuk serum beta, serum alfa-beta, dan serum anti Rhesus
Perhatian!
|
Hasil Pengamatan
Contoh hasil pengamatan kamu kira-kira seperti screenshot di bawah ini:
Bagaimana menentukan golongan darahnya?
Saya ambil satu contoh baris ke-dua. Perhatikan urutan sampelnya dari kiri ke kanan:
- diberi anti Rhesus : menggumpal
- diberi serum alfa : tidak menggumpal
- diberi serum beta : menggumpal
- diberi serum alfa-beta : menggumpal
Kesimpulannya, sang pemilik darah bergolongan darah B Rh+ (golongan B dan golongan Rhesus positif).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Golongan | aglutinogen (antigen) pada eritrosit | aglutinin (antibodi) pada plasma darah |
A | A | b |
- Jika aglutinin a (serum alfa) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
- Jika aglutinin b (serum beta) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
- Jika anti Rhesus (antibodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
- darah + anti Rhesus = aglutinasi -----> terdapat antigen Rhesus -----> gol Rh+
- darah + serum alfa = aglutinasi -----> terdapat aglutinogen A -----> gol A
- darah + serum beta = aglutinasi -----> terdapat aglutinogen B -----> gol B
Penggunaan serum alfa-beta hanya untuk verifikasi (kepastian) saja. Tidak digunakan juga tidak masalah.
Untuk mendukung pemahaman, baca teorinya di sini.
Semoga tidak bingung
Tujuan Penelitian
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalaseDasar Teori
Fungsi enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat toksik dan dapat merusak sel.Alat dan Bahan
- Tabung reaksi + rak
- Pipet tetes
- Pembakar spiritus
- mortar
- Kaki tiga dan kaca
- Lidi dan korek api
- es batu
- Ekstrak hati (enzim katalase)
- Hidrogen Peroksida (H2O2)
- HCl
- NaOH
Cara Kerja
- Haluskan hati dengan mortar lalu tambahkan sedikit air
- Mengambil ekstrak hati dan tuangkan ke dalam tabung reaksi.
- Teteskan larutan H2O2 dan secepatnya tutuplah ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari, sambil mengocoknya dengan pelan.
- Amatilah dan catat apa yang terjadi.
- Siapkan sebuah lidi yang membara, lepaskan ibu jari dan secepatnya masukkan lidi yang membara ke dalam tabung reaksi.
- Amatilah dan catat apa yang terjadi.
- Lakukan langkah 1 – 6 masing-masing dengan:
- penambahan HCL
- penambahan NaOH
- memanaskan ekstrak hati lebih dulu sebelum ditambah H2O2
- menambahkan es batu lebih dulu sebelum ditambah H2O2
- Catat hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel
Hasil Pengamatan
Misalnya hasil pengamatan kamu seperti ini
Berdasar tabel pengamatan di atas dapat ditarik beberapa konsep sebagai berikut:
- Gelembung yang muncul adalah gelembung oksigen, berdasarkan reaksi
- 2H2O2 -----> 2H2O + O2 dengan bantuan enzim katalase
- Gelembung oksigen ini banyak dihasilkan jika dalam percobaan menggunakan ekstrak hati, artinya sel-sel hati banyak mengandung enzim katalase karena hati bertanggungjawab utama terhadap proses detoksifikasi (menetralkan racun). Percobaan lain dengan membandingkan ekstrak bahan lain misalnya kentang, wortel, atau jantung juga menghasilkan gelembung berarti bahan-bahan tersebut juga mengandung enzim katalase. Tetapi kadar tertinggi tetap ekstrak hati.
- Pada perlakuan lain dengan penambahan NaOH, HCl, dipanaskan, dan diberi es batu, ternyata jumlah gelembung sangat berkurang. Ini sesuai dengan sifat kerja enzim, bahwa enzim bekerja pada pH tertentu dan bekerja pada suhu tertentu.
- Perlakuan normal (kontrol) menghasilkan banyak gelembung, berarti enzim katalase bekerja pada suhu normal dalam suasana netral.
Tip dan trik
Seringkali siswa telah melakukan prosedur sesuai petunjuk yang diberikan, namun ternyata hasilnya bisa berbeda dengan kelompok lain, atau hasilnya berbeda dengan teorinya. Berikut ini tip dan trik agar praktikum enzim katalase ini berhasil dengan bagus.- Air adalah medium reaksi. Jika kadar air cukup, maka reaksi lebih cepat berjalan. Jadi tambahkan air dengan cukup saat membuat ekstrak hati.
- Tingkat kelarutan ekstrak hati berpengaruh terhadap kecepatan penguraian peroksida. Maka buatlah ekstrak hati sehalus mungkin.
- Enzim katalase terdapat di dalam sel-sel hati. Jika jumlah enzim meningkat, maka reaksi juga berjalan lebih cepat. Jadi tambahkan porsi hati lebih banyak.
- Jika kadar perosida sedikit, maka gelembung yang dihasilkannya juga sedikit. Agar gelembung yang dihasilkan lebih banyak, tambahkan sedikit lagi peroksida. Tapi ingat, ekstrak hati yang dibuat harus cukup.
Kali ini saya mau sharing tentang praktikum untuk melihat kecepatan perkecambahan biji kacang hijau. Misalnya praktikumnya seperti ini.
Alat dan bahan
Kita asumsikan secara singkat, kira-kira inilah alat dan bahan yang diperlukan:
- biji kacang hijau
- kapas
- air
- wadah
- mistar / penggaris
- pensil / pulpen
Cara kerja
Cara kerja ini hanya sebagai contoh. Bisa saja cara kerja yang diberikan gurumu berbeda, bergantung pada tujuan percobaan.
- Pilihlah 5 biji kacang hijau yang kira2 memiliki bentuk dan ukuran yang sama
- Ambillah sejumlah kapas dan bagilah menjadi lima bagian yang kira-kira sama, dan tempatkan dalam suatu wadah yang terbuka.
- Basahi semua kapas tersebut dengan air secukupnya. Usahakan jumlah air yang digunakan untuk membasahi kapas volumenya sama.
- Tempatkan di atas kapas tersebut masing-masing satu biji kacang hijau.
- Letakkan di tempat yang aman dan cukup memperoleh udara.
- Amatilah perkecambahan yang terjadi, dan catatlah setiap hari pertambahan panjang kecambah pada interval waktu yang sama.
Nantinya perkecambahan yang terjadi mirip seperti foto berikut ini, urut mulai hari pertama hingga hari ke tujuh.
Analisa Data
Tabel berikut adalah data perkecambahan yang telah dicatat selama 7 hari.
Perhatikan warna biru, itu adalah rata-rata panjang kecambah setiap hari. Sedangkan warna merah, adalah pertambahan panjang kecambah setiap hari. Semoga gak bingung.
Jika dibuat grafiknya, kira-kira seperti ini:
Grafik rata-rata pertumbuhan/perkecambahan biji kacang hijau selama 7 hari
Grafik rata-rata pertambahan panjang per hari pada perkecambahan biji kacang hijau selama 7 hari
Nah, dari tabel dan grafik yang sudah dibuat gampang dilihat kira-kira pada hari ke berapa pertumbuhan yang paling cepat.
Biasanya pada sesion terakhir ini kamu harus menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan praktikumnya.
Contoh praktikum di atas hanyalah mengamati proses perkecambahan biji kacang hijau. Praktikkum bab terkait ini bisa saja mengamati perbedaan pertumbuhan jika ditempatkan di tempat terang dan di tempat gelap, atau mengamati perbedaan pertumbuhan karena perbedaan media atau air yang digunakan, dan lain-lain.
Kalau kamu pas lagi praktikum semacam itu dan perlu bantuan langsung ke kolom komentar saja. Tuliskan pingin dibantu apa, dan saya akan bantu secepatnya