KAMU PERLU TAMPIL BEDA

propolis bioraja

Bunga Tercantik di Dunia : Rainbow Roses

Posted by Dosso Sang Isahi On 1 comments

Bunga yang spektakuler ini dihasilkan di Belanda setelah percobaan selama bertahun-tahun. Warna-warna indah yang dihasilkan di tiap kelopaknya, dibentuk secara natural melalui pewarnaan alami melaui batangnya selama masa pertumbuhan.

 
 

BACA INI

Antimateri sang Partikel Tuhan

Posted by Dosso Sang Isahi On 4 comments

Partikel antimateri adalah partikel sub-atom dengan sifat berlawanan dari partikel materi normal. Sebagai contoh, positron adalah setara dengan antipartikel dari elektron dan memiliki muatan positif. Ketika partikel dan antipartikel atau materi dengan antimateri bertemu, mereka musnah dan melepaskan sejumlah besar energi menurut persamaan terkenal Einstein E = mc2, di mana E sama dengan energi, m sama dengan massa, dan c adalah kecepatan cahaya.

Partikel antimateri dibuat dengan alat yang disebut Ultra High-speed Collisions. Dulu, pada saat-saat pertama setelah Big Bang, yang ada hanya energi. Ketika alam semesta mendingin, partikel materi dan antimateri terbentuk dalam jumlah yang sama.

Namun antimateri tidak didapati di alam semesta sekarang. Para ilmuwan tidak yakin mengapa. Satu teori mengatakan bahwa materi tercipta lebih awal daripada antimateri, sehingga setelah keduanya bertemu dan saling menghancurkan, yang tersisa adalah materi yang kemudian membentuk bintang-bintang, galaksi, dan bumi.

Fenomena antimateri pertama kali diprediksi pada tahun 1928 oleh fisikawan Inggris, Paul Dirac. Dialah yang pertama kali mengusulkan keberadaan antimateri ketika ia membuat turunan persamaan yang menjelaskan interaksi sebuah elektron dengan muatan negatif dan elektron dengan muatanan positif – itulah antipartikel. Prediksi tersebut kemudian dikonfirmasi dengan percobaan pada tahun 1932 oleh fisikawan Amerika Carl Anderson.

Angel and Demons

Dalam novel karya Dan Brown yang berjudul "Angels and Demons," sebuah masyarakat rahasia mencoba untuk menghancurkan Vatikan dengan menggunakan bom antimateri. Bom tersebut mampu bekerja dengan mempertemukan hanya 1 gram materi dengan 1 gram antimateri! Pertemuan ini mampu menimbulkan ledakan yang luar biasa hebat!

Jika Anda pernah membaca novel yang sudah diangkat ke layar lebar itu, Anda mungkin merasa lebih heran lagi bahwa fisikawan CERN di Swiss telah mampu menciptakan antimateri, dan mempertahankannya selama sekitar 16 menit! Bagaimana jika antimateri yang mereka buat kontak dengan materi lain? Apakah saling menghancurkan dan menjadi energi murni yang mampu menghancurkan dunia?

Tidak, kata Clara Moskowitz seorang fisikawan, penulis senior untuk SPACE.com. Memang benar bahwa ketika materi dan antimateri bertemu, mereka musnah dalam sebuah ledakan besar dan mengkonversi massa mereka menjadi energi. Tetapi dalam sejarah dunia, sampai saat ini kita hanya mampu menciptakan antimateri dalam jumlah yang sangat kecil. Diperlukan sejumlah besar antimateri untuk menghancurkan dunia. Dan itu pekerjaan yang tidak mungkin!

BACA INI

Mungkinkah Dinosaurus bisa dibangkitkan kembali?

Posted by Dosso Sang Isahi On 0 comments

Pernah menonton film Jurassic Park kan? Yah, sejak pertamakali diputar bertahun-tahun lalu, film fiksi ilmiah ini telah puluhan kali diputar oleh berbagai stasiun TV.

Di sana diceritakan tentang penemuan fosil nyamuk kuno yang terjebak dalam getah amber. Darah dinosaurus dari perut nyamuk diambil, lalu DNA-nya diekstrak, lantas dimasukkan ke dalam embrio buaya. Saat telur menetas, jadilah dinosaurus.

Ternyata saat ini para ilmuwan sangat mungkin membuat dinosaurus atau hewan yang menyerupai dinosaurus dalam waktu yang tidak lama lagi. Sayangnya, molekul-molekul DNA (deoxiribo nucleic acid), yaitu instruksi genetik untuk menciptakan kehidupan, ternyata selalu berubah dari waktu ke waktu.

Enam puluh lima juta tahun telah berlalu sejak dinosaurus yang terakhir terbang, berenang, dan berjalan Bumi, dan ternyata DNA-nya jarang tetap. Menurut Jack Horner, seorang ahli paleontologi dinosaurus terkenal di Montana State University, para ilmuwan sebenarnya tidak pernah benar-benar menemukan DNA dinosaurus. Jack dan rekan-rekannya telah menemukan jaringan halus dari Tyrannosaurus rex pada tahun 2005, tapi ternyata tidak mengandung bahan yang dapat digunakan.

Bahkan, jika suatu hari nanti memang benar-benar ditemukan DNA dinosaurus kuno, kemungkinan hanya akan ditemukan potongan kode beberapa pasangan basa nitrogen yang berantakan. Dengan demikian, sekuensi genom (penyusunan ulang DNA) dari fosil dinosaurus tidak memungkinkan suatu metode yang layak untuk membangkitkan mereka.

Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kelompok bekerja secara independen telah mampu membangunkan sekuensi DNA dinosaurus secara penuh di salah satu keturunan makhluk yang telah punah tersebut: ayam! Ya! Ayam sebenarnya merupakan keturunan dari dinosaurus, terutama dari jenis Tyrannosaurus and Velociraptor!

Para ilmuwan akhirnya mampu menumbuhkan ayam yang memiliki gigi, sisik, ekor, dan lengan depan. Singkatnya, mereka membuat sebuah "dinochicken," dan itu akan menjadi hal yang nyata.

Asal ceritanya begini. Pada tahun 2005, ahli biologi perkembangan John Fallon dan Matt Harris di University of Wisconsin bereksperimen dengan embrio ayam mutan (makhluk yang mengalami mutasi). Saat itu mereka melihat tonjolan aneh muncul dari rahang janin ayam. Tonjolan itu berbentuk gigi, dan ternyata identik dengan embrio buaya.

Pada embrio ayam mutan terdapat gen resesif yang menyebabkan kematian janin sebelum mereka lahir. Gen resesif ini telah ada pada ayam dalam kondisi dorman (tidak aktif) setidaknya lebih dari 70 juta tahun, dan ternyata merupakan keturunan gen gigi dinosaurus kuno!

Fallon dan Harris memodifikasi sebuah virus yang berperilaku mirip dengan gen resesif yang mematikan janin ayam mutan tersebut. Ketika mereka memasukkan virus ke dalam embrio ayam yang normal, tumbuhlah gigi.

Kemudian, seorang ahli paleontologi bernama Hans Larsson di McGill University menemukan bahwa pertumbuhan embrio ayam ternyata dimulai dari ekor. Pada titik tertentu dalam perkembangan anak ayam, ‘saklar genetik’ bekerja dan ekor menghilang.

Jadi berapa lama lagi para ilmuwan mampu menciptakan seekor dinochicken? Konon menurut Horner semua bergantung pada masalah dana. Jika masalah kanker saat ini belum terpecahkan, kemungkinan besar banyak orang berpikir bahwa membangkitkan dinosaurus adalah pekerjaan yang tak berguna.

BACA INI

Uji Kandungan Bahan Makanan

Posted by Dosso Sang Isahi On 15 comments

Kali ini saya pingin sharing mengenai praktikum biologi untuk menguji kandungan bahan makanan. Tapi saya cuma kasih pedoman hasilnya saja. Soalnya bahan dan prosedurnya sangat variatif. Yang penting perhatikan hasilnya saja.

Tujuan

Menguji kandungan karbohidrat, gula, protein, dan lemak, pada jenis makanan tertentu.

Alat dan Bahan

  1. Tabung reaksi
  2. Pipet
  3. Pemanas air/water batch
  4. Bunsen
  5. Mortar dan alat tumbuk
  6. Larutan Benedict / Fehling A / Fehling B
  7. Larutan Iodine / kalium iodide
  8. Larutan Biuret / Millon / Mollisch
  9. Larutan NaOH 30%
  10. Larutan HNO3 pekat
  11. Sudan III / kertas buram
  12. Bahan makanan: tahu, tempe, pisang, roti, mentega, dan mie yang telah ditumbuk halus, lalu dimasukkan ke dalam air

Langkah Kerja

1. Uji Benedict / Fehling A / Fehling B (uji gula / monosakarida)

Masukkan 5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 0,5 ml larutan hasil penggerusan bahan makanan! Panaskan tabung dalam  water bath (70 °C) selama 5 menit lalu dinginkan! Amatilah perubahan yang terjadi dalam tabung! Bila dalam makanan terdapat karbohidrat/gula, maka terbentuk endapan merah bata.

2. Uji Iodin (uji karbohidrat / amilum)

Masukkan 5 ml larutan hasil penggerusan bahan makanan karbohidrat/amilum ke dalam tabung reaksi! Tambahkan dua tetes larutan Iod dan amati perubahan yang terjadi dalam tabung! Bila larutan warna berubah menjadi hitam atau kebiruan, maka bahan makanan yang diuji mengandung karbohidrat.

3. Uji Biuret (protein)

Tambahkan 2 ml larutan biuret (larutan KOH 5 % + larutan CUSO4 5 %) kedalam larutan putih telur. Terjadi perubahan warna larutan putih telur menjadi ungu. Perubahan warna ungu pada larutan putih telur menunjukkan larutan tersebut mengandung protein

Jika menggunakan Millon: tambahkan 2 ml larutan millon kedalan 2 ml larutan putih telur. Panaskan larutan dalam air mendidih. Terjadi perubahan warna larutan putih telur menjadi merah. Perubahan warna larutan menjadi merah menunjukkan larutan putih telur mengandung protein

4. Tes kandungan lemak

Teteskan 3 tetes minyak di atas kertas saring/kertas buram. Kertas saring menjadi transparan. Itu bukti kandungan lemak/minyak.

Jika menggunakan Sudan III: Tambahkan 2 ml larutan sudan III kedalam larutan minyak. Terbentuk lapisan berwarna merah pada permukaan larutan. Lapisan berwarna merah pada permukaan larutan menunjukkan kandungan lemak dalam larutan

Selamat mencoba!

BACA INI

Test Sach untuk membuktikan fotosintesis pada daun menghasilkan amilum

Posted by Dosso Sang Isahi On 43 comments

Praktikum yang ini merupakan variasi praktikum fotosintesis. Pada praktikum kali ini kita akan membuktikan bahwa fotosintesis pada daun memerlukan cahaya dan menghasilkan amilum. Desain praktikum ini sering disebut percobaan Sach (baca: sah). Pada praktikum yang dulu kita telah membutktikan bahwa fotosintesis juga menghasilkan oksigen.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan membutktikan bahwa fotosintesis yang berlangsung pada daun memerlukan cahaya dan menghasilkan amilum.

Alat dan bahan

  • aluminium foil
  • klip kertas
  • beaker glass
  • tabung reaksi
  • gunting
  • bunsen
  • kaki tiga
  • alkohol
  • iodium
  • tanaman berdaun dalam pot

Cara kerja

  1. Letakkan tumbuhan berdaun di tempat gelap sekitar 2 – 3 hari.
  2. Setelah itu pilihlah sehelai daun yang lebar, tutuplah sebagian permukaan daun dengan aluminium foil. Gunakan klip untuk menjepitnya.
  3. Letakkan pot tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari langsung selama sekitar 5 jam.
  4. Petiklah daun yang telah ditutup dengan aluminium foil tersebut dan lakukan pengujian dengan lugol.
  5. Cara melakukan uji amilum / lugol:
    1. Rebuslah daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga layu
    2. Rebuslah daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya (lihat gambar)
    3. Cucilah daun di bawah air mengalir
    4. Tetesilah daun dengan larutan lugol / iodium dan amatilah perubahan warnanya

Hasil percobaan

Setelah kamu melakuka tes iodium ini hasilnya kira-kira seperti ini:

Pertanyaan

  1. Adakah perbedaan warna antara permukaan daun yang ditutup aluminium foil dengan yang tidak ditutup? Jelaskan mengapa demikian.
  2. Simpulan apakah yang bisa kamu ambil dari percobaan ini?

Jawab

  1. Ada perbedaan antara permukaan daun yang ditutup aluminium foil dengan yang tidak ditutup. Setelah ditetesi larutan iodium, pada bagian permukaan daun yang terbuka tampak berubah menjadi biru kehitaman. Ini menandakan pada bagian tersebut terdapat amilum yang merupakan hasil fotosintesis. Sedangkan bagian permukaan yang tertutup tampak berwarna pucat. Ini menandakan pada bagian tersebut tidak terdapat amilum karena tidak berlangsung fotosintesis.
  2. Simpulan yang bisa ditarik adalah:
    1. Fotosintesis memerlukan cahaya, buktinya bagian daun yang terbuka terkena cahaya matahari langsung terbentuk amilum dari hasil fotosintesis
    2. Fotosintesis menghasilkan amilum, buktinya bagian daun yang ditutup aluminium foil (tidak terkena cahaya) berwarna pucat / tidak mengandung amilum karena tidak berlangsung fotosintesis

Penjelasan

Proses fotosintesis menghasilkan amilum. Ini bisa diketahui ketika permukaan daun yang terkena cahaya ditetesi larutan iodium warnyanya berubah menjadi biru kehitaman (iodium + amilum ----->biru kehitaman). Bagian daun yang tidak terkena cahaya tidak melakukan fotosintesis, sehingga tidak membentuk amilum. Ketika ditetesi iodium warnyanya pucat. Lihat gambar berikut ini:

Kiri: warna biru kehitaman banyak mengandung amilum. Kanan: warna pucat kecoklatan tidak mengandung amilum.

Kiri: hanya bagian yang berklorofil yang melangsungkan fotosintesis dan menghasilkan amilum. Kanan: bagian yang tidak berklorofil tidak melangsungkan fotosintesis sehingga tidak terbentuk amilum.

Kreasi

Jika kamu punya sebuah klise foto lama yang tidak lagi terpakai, gunakanlah untuk menggantikan fungsi aluminium foil.

Setelah dilakukan tes iodium, maka foto kamu akan tercetak di permukaan daun Smile. Seperti juga gambar di bawah ini. (tahukah cara membuatnya?)

BACA INI

Praktikum fotosintesis (Ingenhousz)

Posted by Dosso Sang Isahi On 15 comments
Ada beberapa jenis praktikum yang berkaitan dengan bab fotosintesis, mulai disain untuk mengamati produk fotosintesis hingga membuktikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
Disain yang pertama ini merupakan praktikum yang pernah dilakukan oleh Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintesis melepaskan oksigen. Di sini sekaligus diberikan beberapa perlakuan untuk membuktikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.

Tujuan

- Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
- Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis

Alat dan bahan

  1. Beaker glass 100 ml
  2. Corong kaca kecil
  3. Tabung reaksi
  4. Thermometer
  5. Bascom plastic /ember kecil
  6. Es
  7. Air hangat 400C
  8. NaHCO3
  9. Kawat
  10. Tumbuhan Hydrilla verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)

Cara kerja


  1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar di atas sebanyak 5 perangkat. Upayakan tabung reaksi dalam keadaan penuh berisi air (tidak ada rongga udara).
  2. Berilah perlakuan sebagai berikut:
    1. Perangkat pertama diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
    2. Perangkat ke dua diberi NaHCO3
    3. Perangkat ke tiga diberi es batu
    4. Perangkat ke empat tambahkan air panas hingga suhu air menjadi hangat sekitar 400C
    5. Perangkat ke lima diletakkan di tempat teduh yang tidak terkena cahaya langsung
  3. Amatilah gelembung yang muncul setelah 5 menit, catat hasil pengamatan pada table hasil pengamatan

Tabel Hasil pengamatan

Misalnya hasil pengamatan kamu seperti ini:
No
Perlakuan
Gelembung*)
1
Cahaya matahari langsung
++
2
Cahaya langsung + 5 gr NaHCO3
++++
3
Cahaya langsung + es batu
+
4
Cahaya langsung + air hangat
+++
5
Tempat teduh
+
*) Keterangan : beri tanda untuk jumlah gelembung yang muncul
(-) bila tidak ada gelembung 
(+) bila sedikit gelembung 
(++) bila sedang gelembung
(+++) bila banyak gelembung
(++++) bila banyak sekali gelembung

Pertanyaan

  1. Berdasarkan kegiatan di atas, tentukan:
    1. Variable bebasnya ……………………………………
    2. Variabel terikatnya ……………………………………
    3. Variable kontrolnya …………………………………
  2. Apakah tujuan penggunaan senyawa NaHCO3 ?
  3. Perlakuan mana yang yang menghasilkan gelembung udara lebih banyak?
  4. Perlakukan mana yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit? Mengapa? 
  5. Gelembung gas apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimana cara membuktikannya?
  6. Berdasarkan kegiatan di atas tentukan faktor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis?
  7. Berdasarkan eksperimenmu factor manakah yang paling efektif untuk berlangsungnya proses fotosintesis?

Diskusi / Jawaban

  1. Variabel penelitian adalah sbb:
    1. Variabel bebas : pemberian NaHCO3, pemberian es batu, air hangat, dan tempat teduh
    2. Variabel terikat : perbedaan jumlah gelembung yang muncul karena perbedaan perlakuan yang diberikan (karena variabel bebas)
    3. Variabel kontrol : perangkat 1 yang tidak diberi perlakuan apapun dan dibiarkan apa adanya sebagai kontrol untuk membandingkan hasil perlakuan yang lain (variabel bebas)
  2. NaHCO3 sebagai sumber CO2. NaHCO3 akan terurai menjadi NaOH dan CO2. Karbondioksida digunakan dalam proses fotosintesis CO2 + H2O -----> C6H12O6  + O2
  3. Yang menghasilkan gelembung terbanyak adalah perangkat yang dikenai cahaya matahari langsung dan ditambah NaHCO3. Ini bisa terjadi karena dalam proses fotosintesis yang berlangsung pada perangkat 1 cukup terkena cahaya matahari dan cukup sumber CO2 .
  4. Yang menghasilkan gelembung paling sedikit adalah perangkat 3 dan 5. Perangkat 3 menghasilkan sedikit gelembung karena ditambah es batu. Ini mengakibatkan penurunan laju fotosintesis karena terjadi penurunan suhu. Suhu adalah salah satu faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis. Sedangkan perangkat 5 tidak memperoleh cukup cahaya karena diletakkan di tempat teduh. Akibatnya laju fotosintesis juga menurun yang bisa diindikasi dari penurunan jumlah gelembung. Jika dibandingkan, perangkat 3 menghasilkan gelembung lebih banyak karena suhu air hangat (400C) dan memperoleh cukup cahaya sehingga laju fotosintesis juga lebih tinggi.
  5. Gelembung yang muncul adalah gelembung oksigen yang dilepaskan dari proses fotosintesis (persamaan reaksi jawaban nomor 2). Cara membuktikannya: dimasukkan dengan cepat sebuah lidi yang ujungnya membara ke dalam tabung reaksi pada perangkat percobaan. Ujung lidi yang membara dalam beberapa detik akan tampak menyala lebih terang.
  6. Yang mempengaruhi proses fotosintesis pada percobaan ini adalah:
    1. cahaya
    2. karbondioksida
    3. suhu / temperatur
  7. Faktor yang paling efektif untuk berlangsungnya fotosintesis pada percobaan ini mengacu pada hasil percobaan perangkat 2 yang terkena cukup cahaya dan cukup CO2. Jadi faktor yang efektif untuk fotosintesis adalah cahaya dan CO2.

Tip dan trik

Agar hasil percobaan lancar menghasilkan gelembung, lakukan beberapa hal berikut ini:
  • Gunakan cukup banyak sampel tumbuhan Hydrilla. Lebih banyak Hydrilla, maka lebih banyak gelembung terbentuk.
  • Tambahkan lebih banyak NaHCO3. Dengan demikian ada lebih banyak sumber CO2 untuk fotosintesis.
  • Jika percobaan tidak menggunakan cahaya matahari, tetapi menggunakan sumber lampu, maka gunakan lampu yang berkekuatan cukup terang, paling tidak sekitar 40 Watt. Letakkan lampu cukup dekat dengan perangkat agar intensitas cahaya cukup untuk fotosintesis. Cara ini akan meningkatkan intensitas cahaya dan sekaligus suhu air dalam perangkat.
  • Jangan beritahu teman apalagi guru kamu mengenai apa yang kamu lakukan ini (hi hi hi…)

Kelemahan

Disain percobaan seperti ini memiliki kelemahan. Jika digunakan banyak perangkat dengan perlakuan yang berbeda, maka idealnya semua perangkat sama kondisinya sebelum diberi perlakuan. Yang harus dibuat sama antara lain: jumlah air, jumlah/berat Hydrilla, dan suhu air.
Perbedaan karena faktor ini akan menyebabkan perbedaan jumlah gelembung yang muncul. Makanya bisa saja hasil percobaan kamu tidak sesuai dengan teori. Inilah yang namanya anomali.
BACA INI

Foto slide praktikum jaringan pada manusia

Posted by Dosso Sang Isahi On 1 comments

Bagi kamu yang kelas 2 SMA dan mau praktikum jaringan pada manusia, berikut ini contoh-contoh foto preparat jadi praktikum jaringan pada manusia yang bisa digunakan sebagai pembanding.

Silahkan cermati.

otot polos 400x
otot lurik 450x
otot jantung 450x
tulang sejati 100x
osteosit (sel tulang keras) 400x
tulang sejati 40x
tulang rawan elastis 400x
tulang rawan hialin 400x
tulang rawan fibrosa 400x
epidermis 400x
jaringan ikat longgar 100x
jaringan ikat padat tendon 100x
jaringan ikat padat ligamen 400x
jaringan lemak 400x
epithel pipih selapis 400x
epithel kubus selapis 400x
epithel silindris selapis 400x
epithel pipih berlapis 400x
epithel silindris bersilia 400x
BACA INI

Bahan bakar nabati dari Alga

Posted by Dosso Sang Isahi On 0 comments

Ganggang kuno yang ditemukan sebuah tim peneliti bisa menjadi sumber energi masa depan. Pasalnya, ganggang tersebut bisa memproduksi bahan bakar nabati secara mandiri. Hal ini dilaporkan oleh tim peneliti pimpinan Joe Chappell dari University of Kentucky College of Agriculture.


Botryococcus braunii

Chappell dan timnya menemukan spesies ganggang yang dinamakan Botryococcus braunii yang jejak kimianya, yang berupa minyak, berubah menjadi kepingan deposit batu bara dan minyak bumi. Organisme ini hidup di bumi sejak lebih dari 500 tahun lalu dan masih hidup hingga saat ini. "Perusahaan kimia dan petrokimia besar pun telah mempelajarinya," kata Chappell. Apabila para ilmuwan berhasil menangkap cetak biru genetis dari proses biosintesis minyak bernilai tinggi ini, mereka akan dapat mengembangkan gen untuk membuat produksi bahan bakar alternatif.

Saat ini, para ilmuwan berupaya mengisolasi gen yang diperlukan, melakukan karakterisasi sifat-sifat biokimia yang terdapat dalam gen itu, untuk selanjutnya membuat ragi yang bisa menghasilkan minyak bernilai tinggi ini.

Menurut profesor Tim Devarenne, salah satu anggota tim yang berasal dari Texas A&M University, studi ini berhasil mengenali mekanisme molekular pembentukan hidrokarbon yang tidak ditemui pada organisme lain. Studi ini juga membuka wawasan mengenai proses pembentukan hidrokarbon.

Sumber ://nationalgeographic.co.id/lihat/berita/1558/ganggang-kuno-jadi-sumber-energi

BACA INI

Osmosis pada kentang

Posted by Dosso Sang Isahi On 19 comments

Posting kali ini saya membahas tentang praktikum mengamati proses osmosis pada kentang. Jenis praktikum yang ini lebih mudah dan lebih murah dibandingkan disain praktikum sejenis yang menggunakan kertas selofan atau usus babi.

Langsung saja, misalnya prosedur praktikumnya seperti berikut ini

Alat dan Bahan

  • Pisau
  • Tissue
  • Gelas ukur 50 ml
  • Stopwatch
  • Neraca
  • Kentang
  • Aquades
  • Larutan glukosa 30%
  • Larutan glukosa 5%

Cara Kerja

  1. Bersihkan kentang mentah dari kulitnya.
  2. Potong kentang dengan ukuran 2 × 1 cm sebanyak 3 potong. Usahakan potongan kentang tersebut memiliki berat yang sama. Saat mengupas kentang dan memotongnya upayakan jangan sampai terkena air atau cairan apa pun.
  3. Siapkan larutan gula 30 % dan 5 % masing-masing dalam gelas ukur dengan volume sekitar 20 mL.
  4. Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang telah diberi tanda A (larutan glukosa 30%), gelas ukur B (larutan glukosa 5%), dan gelas ukur C berisi aquades.
  5. Biarkan potongan kentang tersebut terendam selama 20 menit.
  6. Setelah 20 menit angkatlah kemudian simpan di atas tissue. Dan periksa keadaan kentang tersebut, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.

osmosis pada kentang

Hasil Pengamatan

  LARUTAN SEBELUM SESUDAH KEADAAN
A GULA 30% 1 GR 0,2 GR LEMBEK
B GULA 5% 1 GR 0,4 GR AGAK LEMBEK
C AQUADES 1 GR 1,2 GR KERAS

Pembahasan

Perhatikan berat kentang semula sebelum direndam, semua sama 1 gr. Setelah perendaman pada larutan gula 5% tekstur kentang agak lembek, sedangkan perendaman pada larutan gula 30% kondisinya lebih lembek. Tetapi keduanya menunjukkan pengurangan berat.

Sedangkan perendaman pada aquades, tekstur kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.

osmosis pada kentangosmosis pada kentang

Kiri: kentang menjadi lembek setelah direndam dalam larutan glukosa. Kanan : kentang mengeras setelah direndam aquades.

Bagaimana penjelasannya?

Ingat konsep ini: osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermeabel.

Saat kentang direndam dalam larutan gula 30% dan 5% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Lihat gambar berikut.

osmosis
Perhatikan apa yang terjadi jika sel hewan dan sel tumbuhan direndam dalam larutan hipertonis atau hipotonis.

Peristiwa ini berakibat pada dua hal:

  1. Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek
  2. Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
  3. Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
plasmolisis
Beginilah bentuk sel yang mengalami plasmolisis. Perhatikan rongga yang terbentuk di antara membran sel dengan dinding sel.

Untuk kentang yang direndam dalam aquades, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.

BACA INI

Praktikum golongan darah ABO dan Rhesus

Posted by Dosso Sang Isahi On 2 comments

Dalam praktikum golongan darah diperlukan alat dan bahan sebagai berikut:

Alat

  1. Kartu tes golongan darah (jika tidak ada bisa diganti object glass)
  2. Kapas
  3. Alkohol 70 %
  4. Lancet
  5. Tusuk gigi

Bahan

  1. Serum alfa
  2. Serum beta
  3. Serum alfa beta (tidak harus ada)
  4. Serum anti Rhesus

Cara Kerja

  1. Siapkan kartu uji atau object glass yang telah di beri nomor 1 - 4
  2. Sterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 70%
  3. Tusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari yang telah steril, lalu tekanlah ujung jari hingga darah keluar
  4. Teteskan darah pada kartu uji atau object glass sebanyak 4 kali pada tempat yang berbeda sesuai nomor
  5. Teteskan serum alfa sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama, lalu aduklah dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi. Amatilah apa yang terjadi.
  6. Lakukan langkah nomor 5 untuk serum beta, serum alfa-beta, dan serum anti Rhesus

Perhatian!

  • Buanglah lancet setiap kali habis digunakan! Jangan gunakan lancet untuk lebih dari 1 orang!

  • Jangan sampai keliru memasukkan tutup (pipet) serum alfa ke botol serum beta dan sebaliknya!

Hasil Pengamatan

Contoh hasil pengamatan kamu kira-kira seperti screenshot di bawah ini:

tes golongan darah

Bagaimana menentukan golongan darahnya?

Saya ambil satu contoh baris ke-dua. Perhatikan urutan sampelnya dari kiri ke kanan:

  1. diberi anti Rhesus : menggumpal
  2. diberi serum alfa : tidak menggumpal
  3. diberi serum beta : menggumpal
  4. diberi serum alfa-beta : menggumpal

Kesimpulannya, sang pemilik darah bergolongan darah B Rh+ (golongan B dan golongan Rhesus positif).

Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:

Golongan

aglutinogen (antigen) pada eritrosit

aglutinin (antibodi) pada plasma darah

A
B
AB
O

A
B
A dan B
-

b
a
-
a dan b

  • Jika aglutinin a (serum alfa) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
  • Jika aglutinin b (serum beta) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
  • Jika anti Rhesus (antibodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
  1. darah + anti Rhesus = aglutinasi -----> terdapat antigen Rhesus -----> gol Rh+
  2. darah + serum alfa = aglutinasi -----> terdapat aglutinogen A -----> gol A
  3. darah + serum beta = aglutinasi -----> terdapat aglutinogen B -----> gol B

Penggunaan serum alfa-beta hanya untuk verifikasi (kepastian) saja. Tidak digunakan juga tidak masalah.

Untuk mendukung pemahaman, baca teorinya di sini.

Semoga tidak bingung Smile

BACA INI

Praktikum enzim katalase

Posted by Dosso Sang Isahi On 16 comments
Semisal kamu melakukan praktikum tentang enzim katalase seperti ini.

Tujuan Penelitian

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

Dasar Teori

Fungsi enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat toksik dan dapat merusak sel.

Alat dan Bahan

  • Tabung reaksi + rak
  • Pipet tetes
  • Pembakar spiritus
  • mortar
  • Kaki tiga dan kaca
  • Lidi dan korek api
  • es batu
  • Ekstrak hati (enzim katalase)
  • Hidrogen Peroksida (H2O2)
  • HCl
  • NaOH

Cara Kerja

  1. Haluskan hati dengan mortar lalu tambahkan sedikit air
  2. Mengambil ekstrak hati dan tuangkan ke dalam tabung reaksi.
  3. Teteskan larutan H2O2 dan secepatnya tutuplah ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari, sambil mengocoknya dengan pelan.
  4. Amatilah dan catat apa yang terjadi.
  5. Siapkan sebuah lidi yang membara, lepaskan ibu jari dan secepatnya masukkan lidi yang membara ke dalam tabung reaksi.
  6. Amatilah dan catat apa yang terjadi.
  7. Lakukan langkah 1 – 6 masing-masing dengan:
    1. penambahan HCL
    2. penambahan NaOH
    3. memanaskan ekstrak hati lebih dulu sebelum ditambah H2O2
    4. menambahkan es batu lebih dulu sebelum ditambah H2O2
  8. Catat hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel

Hasil Pengamatan


Misalnya hasil pengamatan kamu seperti ini



Berdasar tabel pengamatan di atas dapat ditarik beberapa konsep sebagai berikut:
  • Gelembung yang muncul adalah gelembung oksigen, berdasarkan reaksi
    • 2H2O2 -----> 2H2O + O2 dengan bantuan enzim katalase
  • Gelembung oksigen ini banyak dihasilkan jika dalam percobaan menggunakan ekstrak hati, artinya sel-sel hati banyak mengandung enzim katalase karena hati bertanggungjawab utama terhadap proses detoksifikasi (menetralkan racun). Percobaan lain dengan membandingkan ekstrak bahan lain misalnya kentang, wortel, atau jantung juga menghasilkan gelembung berarti bahan-bahan tersebut juga mengandung enzim katalase. Tetapi kadar tertinggi tetap ekstrak hati.
  • Pada perlakuan lain dengan penambahan NaOH, HCl, dipanaskan, dan diberi es batu, ternyata jumlah gelembung sangat berkurang. Ini sesuai dengan sifat kerja enzim, bahwa enzim bekerja pada pH tertentu dan bekerja pada suhu tertentu.
  • Perlakuan normal (kontrol) menghasilkan banyak gelembung, berarti enzim katalase bekerja pada suhu normal dalam suasana netral.

Tip dan trik

Seringkali siswa telah melakukan prosedur sesuai petunjuk yang diberikan, namun ternyata hasilnya bisa berbeda dengan kelompok lain, atau hasilnya berbeda dengan teorinya. Berikut ini tip dan trik agar praktikum enzim katalase ini berhasil dengan bagus.
  • Air adalah medium reaksi. Jika kadar air cukup, maka reaksi lebih cepat berjalan. Jadi tambahkan air dengan cukup saat membuat ekstrak hati.
  • Tingkat kelarutan ekstrak hati berpengaruh terhadap kecepatan penguraian peroksida. Maka buatlah ekstrak hati sehalus mungkin.
  • Enzim katalase terdapat di dalam sel-sel hati.  Jika jumlah enzim meningkat, maka reaksi juga berjalan lebih cepat. Jadi tambahkan porsi hati lebih banyak.
  • Jika kadar perosida sedikit, maka gelembung yang dihasilkannya juga sedikit. Agar gelembung yang dihasilkan lebih banyak, tambahkan sedikit lagi peroksida. Tapi ingat, ekstrak hati yang dibuat harus cukup.
Selamat praktikum. Jika ada pertanyaan, tulis saja di kolom komentar Smile
BACA INI