Ilmuwan telah menemukan fosil batuan amber yang di dalamnya terdapat serangga betina kecil yang disebut ‘thrips’. Ketika fosil serangga tersebut diteliti lebih jauh, ternyata terdapat serbuk sari di atasnya. Fosil serangga tersebut diperkirakan berusia 100 juta tahun. Jadi diperkirakan serbuk sari tersebut berumur sama.
Selama akhir periode Creta (Cretaceous Period) yang berhubungan dengan perkiraan waktu penemuan fosil tersebut, diduga tumbuhan berbunga mulai melakukan diversifikasi (pengembangan berbagai spesies), terutama menggantikan kelompok konifer yang mendominasi pada jaman itu.
Menurut Carmen Soriano, peneliti yang menemukan fosil tersebut, ini adalah proses penyerbukan paling tua yang pernah diketahui dan satu-satunya pada jaman dinosaurus. Co-evolusi dari tanaman berbunga dan insekta ini merupakan contoh kisah sukses proses evolusi.
Batuan amber yang mengandung serangga tersebut ditemukan di sebuah situs di utara Spanyol dan berhasil dimunculkan fotonya dengan teknik synchrotron di European Synchrotron Radiation Facility (ESRF) di Grenoble, Perancis. Penemuan ini sekaligus merupakan penemuan dua spesies thrips yang dinamai Gymnospollisthrips major dan G. minor.
Serangga tersebut sangat kecil, panjangnya hanya 2 mili, terutama bila dibandingkan dengan hewan lain di jamannya yang rata-rata berukuran besar.
Perhatikan foto di atas. Tampak serbuk sari terdapat pada permukaan tubuh serangga. Menurut peneliti serbuk sari tersebut berasal dari kelompok tumbuhan Pakis Haji (Cycas)atau Ginko biloba yang masih ada hingga sekarang.
No comments:
Post a Comment