Pernah menonton film Jurassic Park kan? Yah, sejak pertamakali diputar bertahun-tahun lalu, film fiksi ilmiah ini telah puluhan kali diputar oleh berbagai stasiun TV.
Di sana diceritakan tentang penemuan fosil nyamuk kuno yang terjebak dalam getah amber. Darah dinosaurus dari perut nyamuk diambil, lalu DNA-nya diekstrak, lantas dimasukkan ke dalam embrio buaya. Saat telur menetas, jadilah dinosaurus.
Ternyata saat ini para ilmuwan sangat mungkin membuat dinosaurus atau hewan yang menyerupai dinosaurus dalam waktu yang tidak lama lagi. Sayangnya, molekul-molekul DNA (deoxiribo nucleic acid), yaitu instruksi genetik untuk menciptakan kehidupan, ternyata selalu berubah dari waktu ke waktu.
Enam puluh lima juta tahun telah berlalu sejak dinosaurus yang terakhir terbang, berenang, dan berjalan Bumi, dan ternyata DNA-nya jarang tetap. Menurut Jack Horner, seorang ahli paleontologi dinosaurus terkenal di Montana State University, para ilmuwan sebenarnya tidak pernah benar-benar menemukan DNA dinosaurus. Jack dan rekan-rekannya telah menemukan jaringan halus dari Tyrannosaurus rex pada tahun 2005, tapi ternyata tidak mengandung bahan yang dapat digunakan.
Bahkan, jika suatu hari nanti memang benar-benar ditemukan DNA dinosaurus kuno, kemungkinan hanya akan ditemukan potongan kode beberapa pasangan basa nitrogen yang berantakan. Dengan demikian, sekuensi genom (penyusunan ulang DNA) dari fosil dinosaurus tidak memungkinkan suatu metode yang layak untuk membangkitkan mereka.
Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kelompok bekerja secara independen telah mampu membangunkan sekuensi DNA dinosaurus secara penuh di salah satu keturunan makhluk yang telah punah tersebut: ayam! Ya! Ayam sebenarnya merupakan keturunan dari dinosaurus, terutama dari jenis Tyrannosaurus and Velociraptor!
Para ilmuwan akhirnya mampu menumbuhkan ayam yang memiliki gigi, sisik, ekor, dan lengan depan. Singkatnya, mereka membuat sebuah "dinochicken," dan itu akan menjadi hal yang nyata.
Asal ceritanya begini. Pada tahun 2005, ahli biologi perkembangan John Fallon dan Matt Harris di University of Wisconsin bereksperimen dengan embrio ayam mutan (makhluk yang mengalami mutasi). Saat itu mereka melihat tonjolan aneh muncul dari rahang janin ayam. Tonjolan itu berbentuk gigi, dan ternyata identik dengan embrio buaya.
Pada embrio ayam mutan terdapat gen resesif yang menyebabkan kematian janin sebelum mereka lahir. Gen resesif ini telah ada pada ayam dalam kondisi dorman (tidak aktif) setidaknya lebih dari 70 juta tahun, dan ternyata merupakan keturunan gen gigi dinosaurus kuno!
Fallon dan Harris memodifikasi sebuah virus yang berperilaku mirip dengan gen resesif yang mematikan janin ayam mutan tersebut. Ketika mereka memasukkan virus ke dalam embrio ayam yang normal, tumbuhlah gigi.
Kemudian, seorang ahli paleontologi bernama Hans Larsson di McGill University menemukan bahwa pertumbuhan embrio ayam ternyata dimulai dari ekor. Pada titik tertentu dalam perkembangan anak ayam, ‘saklar genetik’ bekerja dan ekor menghilang.
Jadi berapa lama lagi para ilmuwan mampu menciptakan seekor dinochicken? Konon menurut Horner semua bergantung pada masalah dana. Jika masalah kanker saat ini belum terpecahkan, kemungkinan besar banyak orang berpikir bahwa membangkitkan dinosaurus adalah pekerjaan yang tak berguna.
No comments:
Post a Comment